Sejarah Lokal Biografi dan Kisah Tokoh Lokal Sidoarjo

Kenalkah kalian dengan R.A.P Tjokronegoro dan Dewi Sekardadu ??

Nama R.A.P Tjokronegoro dan Dewi Sekardadu memang terasa asing di telinga generasi muda saat ini, dikarenakan kedua tokoh tersebut merupakan tokoh lokal dari kabupaten Sidoarjo, yang memang literasi tentang beliau berdua masih sangat sedikit. Adapun kita bisa mengenal mereka melalui acara-acara lokal di kabupaten Sidoarjo maupun artikel/hasil penelitian sejarah lokal kabupaten Sidoarjo.  Mari kita berkenalan dengan beliau berdua, yang secara kebetulan nama harum beliau juga digunakan sebagai nama Ambalan Pramuka pada gugus depan 01.167 dan 01.168 Pangkalan SMAN 3 Sidoarjo.

Biografi R.T.P Tjokronegoro I

Nama asli      : RT. Notopuro

Nama Ayah   : R.Ng. Djojohardjo R.A.P Tjokronegoro

Kakak           :  Kanjeng Djimat Djokomono (R.T.AA Tjokronegoro II)

Wafat            : 1863

Dimakamkan :  Kompleks pemakaman asri Hing Pendhem, belakang masjid Agung Sidoarjo.

Masa Jabatan : 1859-1863

Prestasi          : Mendirikan Masjid Pekauman(Masjid Abror)

Berikut ini adalah Staatblaads No. 32 tahun 1859 yang dikeluarkan pemerintah kolonial Belanda, berisi pengubahan nama dari kabupaten Sidokare menjadi kabupaten Sidoarjo yang merupakan wilayah yang dipimpin oleh Tjokronegoro I.

Dewi Sekardadu merupakan tokoh perempuan putri dari Raja Blambangan Prabu Menak Sembuyu, cerita mengenai Dewi Sekardadu memiliki beberapa versi karena ada yang menganggap beliau sebagai legeda/cerita rakyat, karena akhir dari perjalanan hidup beliau tidak ada yang mengetahui secara pasti. Beliau memiliki suami bernama Syech Maulana Ishaq dan memiliki seorang putra yang bernama Joko Samudra beberapa orang menafsirkan beliau adalah Sunan Giri. Dewi Sekardadu dikebumikan di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo. Sampai saat ini makam beliau masih banyak dikunjungi banyak peziarah untuk menghormati dan mendoakan beliau. Literasi tentang Dewi Sekardadu masih sangat sedikit karena belum ditemukan sumber tertulis yang shahih hanya sumber lisan yang diceritakan dari generasi ke generasi bahkan, hampir susah ditemukan profil wajah beliau karena beliau hidup pada peralihan masa Hindu ke Islam di Indonesia. Dari literasi yang ditemukan penulis tentang Dewi Sekardadu hanya berupa animasi kartun atau makam beliau.

Hikmah dan pelajaran dari dua tokoh lokal Sidoarjo diatas, ketika kita berbudi baik, perilaku yang andap ashor dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, maka nama kita akan harum terkenang sepanjang masa beserta pahala yang mengalir meskipun kita telah tiada.

Penulis: Feby Dasa Eka Putri