SMA NEGERI 3 SIDOARJO DEKLARASIKAN ANTI PERUNDUNGAN DI SEKOLAH

Bullying atau perundungan di dunia pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terselesaikan. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya perundungan di dunia pendidikan. Tidak terkecuali di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah, SMA Negeri 3 Sidoarjo mengadakan  roots day yaitu dengan melakukan menetapkan kepada 30 siswa yang nantinya akan menjadi agen perubahan anti perudungan dan Deklarasi Anti Perundungan kepada seluruh siswa. 

“Ini ada program pencegahan anti perundungan yang dicanangkan sekolah, ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan yang bekerjasama dengan Puspeka dan Unicef,” kata Kepala SMAN 3 Sidoarjo Dr. Ristiwi Peni M.Pd. saat memberikan sambutan sebelum melantik 30 siswa agen perubahan anti perudungan di Aula SMAN 3 Sidoarjo. 

Ibu Ristiwi Peni menambahkan bahwa program ini sangat penting mengingat masih banyaknya perundungan atau bullying dilingkungan tempat tinggal atau sekolah sehingga menimbulkan pelaku maupun korban perundungan yang sangat berefek negatif bagi keduanya. “Makanya diperlukan kegiatan seperti semacam ini agar tindakan perundungan bisa dihindari di manapun, khususnya di sekolah-sekolah,” ujar beliau selanjutnya.

Lebih lanjut Ibu Peni mengatakan, sebagai langkah awal kita cetak 30 agen perubahan anti perundungan, perwakilan tiap-tiap kelas, dari OSIS dan MPK ini nantinya kita harapkan bisa menjadi penggerak kepada rekan-rekannya untuk mengedukasi dan mencegah aksi-aksi perundungan. “Dari 30 calon agen perubahan ini nanti bisa melaporkan atau menyampaikan informasi kepada pembimbing atau pembina, jika melihat ada aksi perundungan,” terangnya. 

Sementara itu, salah satu siswa agen perubahan anti perundungan, Rendra Ilham mengatakan bahwa  sangat senang terpilih menjadi salah satu agen perubahan anti perudungan karena secara pribadi dirinya sangat tidak setuju dengan praktik-praktik perundungan atau bullying, khususnya di lingkungan sekolah.  “Sebagai agen perubahan saya harus memberi contoh agar tidak melakukan bullying dan mencegah adanya aksi bullying di sekolah,” pungkasnya.

Acara yang diselenggaraka di sekolah itu diakhiri dengan penandatanganan spanduk besar “Deklarasi Anti Perundungan” oleh Kepala sekolah, Seluruh Wakil Kepala Sekolah, Ibu-Bapa Guru, 30 Agen Anti Perundungan, daan seluruh perwakilan kelas. Selanjutnya, spanduk besar yang sudah ditandatangani tersebt di pajang di pingggir jalan depan sekolah sebagai informasi kepada masyarakat bahwa SMA Negeri 3 Sidoarjo sangat mendukung gerakan anti perundungan. (Rasyid HG)